Assalamu
Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu...,
Innalhamdalillah
nahmaduhu wanasta'inuhu wanastaghfiruh wana'udzu billahi min syururi anfusina
wa min sayyiaati a'maalina man yahdillahu falaa mudhilla lahu wa man yudhlil
falaa haadiya lahu, wa asyhadu anlaa ilaaha illaloh wahdahu laa syarikala lahu
wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuluhu, amma ba'du.
Segala puji
hanya milik Allah swt. Rabb Semesta Alam. Semoga shalawat serta
salam terlimpahkan kepada Rasulullah Saw, keluarganya, para
sahabatnya serta siapa saja yang mengikuti petunjuk beliau hingga hari kiamat.
Adapun setelahnya....
Terima kasih
atas kunjungannya di My Blog...,
Kali ini saya
akan memposting "BACAAN DZIKIR SETELAH SALAM DARI SHALAT
WAJIB"
Apabila ada
kesalahan ataupun kekeliruan dalam Postingan saya ini mohon di maafkan dan di
berikan komentar ataupun kritik dan saran...,
Karena
sesungguhnya saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan
dosa...,
Kritik dan
saran dari kawan-kawan sangat saya butuhkan pelajaran bagi saya guna menjadi
lebih baik lagi...,
Oke
saudaraku., Selamat membaca postinganku dengan hati yang Khusyuk....,
"DZIKIR-DZIKIR
SETELAH SALAM DARI SHALAT WAJIB berdasarkan dalil Shahih"
Diantara
dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah
salam dari shalat wajib.
Ibnu ‘Umar
berkata:
“Sungguh
aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan
dzikir-dzikir tersebut.”
Setelah
selesai mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, kita disunnahkan berdzikir,
yaitu sebagai berikut:
1.
Membaca:
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ
السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
"Astaghfirullah
3X"
"Allahumma
antassalam waminkassalam tabarakta Ya Dzaljalali wal ikram"
“Aku
meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang
selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan
kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau
Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim 1/414)
2. Membaca:
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ
لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
"Laa
ilaaha Illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahul Hamdu wahuwa 'alaa
kulli syai-inq qodir, Allahumma laa mani 'aa lima a' thoita wala mughthiya lima
managhta wala yanfa'u dzaljaddi minkal jaddu"
“Tiada
tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya
Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau beri dan tidak ada
yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang yang memiliki
kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.” (HR. Al-Bukhariy 1/255 dan
Muslim 414)
3.
Membaca:
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ
الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ
كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
"Laa
ilaaha Illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahul Hamdu wahuwa
'alaa kulli syai-inq qodir, laa haula wala Quwwata illa billah, laa ilaaha
illallahu wala na'budhu illa iyyahu, lahun ni'matu walahul fadhlu walahus
sana'ul hasan, laa ilaaha illallahu mukhlisina lahuddin walau karihal
khafirun"
“Tiada
tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada
daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak
beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan
sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami
mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.” (HR.
Muslim 1/415)
4.
Membaca:
سُبْحَانَ اللهُ
“Subhaanallahu 33X"
"Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga
kali)
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ
“Alhamdulillah
33X"
"Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh
tiga kali)
اَللهُ أَكْبَرُ
“Allahu
Akbar 33"
Allah Maha
Besar.” (tiga puluh tiga kali)
Kemudian
dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Laa
ilaaha Illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahul Hamdu wahuwa
'alaa kulli syai-inq qodir"
“Tiada
tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
“Barangsiapa
mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni
dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim 1/418 dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Dari
‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi صلی الله عليه وسلم, beliau
bersabda,
“Ada dua
sifat (amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa
mengamalkannya, pent) kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu
(sebenarnya) mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan
tersebut adalah): mensucikan Allah Ta’ala setelah selesai dari setiap shalat
wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah), memujinya
(membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar)
sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari
semalam, pent) diucapkan oleh lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan
(di akhirat).
Dan amalan
yang kedua, bertakbir 34 kali ketika hendak tidur, bertahmid 33 kali dan
bertasbih 33 kali (atau boleh tasbih dulu, tahmid baru takbir, pent), maka
itulah 100 kali diucapkan oleh lisan dan 1000 kali dalam timbangan.”
Para shahabat
bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut
ringan/mudah akan tetapi sedikit yang mengamalkannya?“
Rasulullah
صلی الله عليه وسلم menjawab, “Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian
ketika hendak tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan
dzikir-dzikir tersebut, dan syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya
(maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya tentang
keperluannya/kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum mengucapkannya.”
(Hadits
Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75,
Ibnu Majah no.926 dan Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya
Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/204)
Kita boleh
berdzikir dengan kalimat tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali dengan
ditambah Kalimat tahlil satu kali atau masing-masing 10 kali (ketika waktu kita
sempit, misal ada keperluan), asalkan istiqomah, JANGAN SAMPAI TDK BERDZIKIR
SAMA SEKALI SETELAH SHALAT FARDHU.
Hadits ini
selayaknya diperhatikan oleh kita semua, jangan sampai amalan yang sebenarnya
mudah, tidak bisa kita amalkan.
Tentunya
amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan
Allah. Setiap beramal apapun seharusnya kita meminta pertolongan kepada Allah,
dalam rangka merealisasikan firman Allah,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya
kepada Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.” (Al-Faatihah:4)
5.
Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali setelah shalat
Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isya`.
Adapun
setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali.
(HR. Abu
Dawud 2/86 dan An-Nasa`iy 3/68, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/8, lihat
juga Fathul Baari 9/62)
6. Membaca
ayat kursi yaitu surat Al-Baqarah: 255
Barangsiapa
membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk
jannah kecuali maut. (HR. An-Nasa`iy dalam ‘Amalul yaum wal lailah no.100,
Ibnus Sunniy no.121 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul
Jaami’ 5/339 dan Silsilatul Ahaadiits Ash-Shahiihah 2/697 no.972)
7.
Membaca:
اللَّهُمَّ
أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Allahumma
a"inni "alaa dzikrika wasyukrika wahusni "ibadatika"
Sebagaimana
diterangkan dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua tangannya dan berkata,
“Ya Mu’adz, Demi Allah, sungguh aku benar-benar mencintaimu.” Lalu beliau
bersabda, “Aku wasiatkan kepadamu Ya Mu’adz, janganlah sekali-kali engkau
meninggalkan di setiap selesai shalat, ucapan...” (lihat di atas):
“Ya Allah,
tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah
dengan baik kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud 2/86 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaniy dalam Shahiih Sunan Abi Dawud 1/284)
Do’a ini bisa
dibaca setelah tasyahhud dan sebelum salam atau setelah salam. (‘Aunul Ma’buud
4/269)
8.
Membaca:
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ
وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada
tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
segala kerajaan, dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha
Berkuasa atas segala sesuatu.”
Dibaca
sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. (HR. At-Tirmidziy 5/515 dan
Ahmad 4/227, lihat takhrijnya dalam Zaadul Ma’aad 1/300)
9.
Membaca:
اللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah,
sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan
amal yang diterima.” Setelah salam dari shalat shubuh. (HR. Ibnu Majah,
lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan Majma’uz Zawaa`id 10/111)
Semoga kita
diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa mengamalkan dzikir-dzikir ini,
aamiin.
Wallaahu
A’lam.
Maraaji’:
Hishnul Muslim, karya Asy-Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, Shahiih
Kitaab Al-Adzkaar wa Dha’iifihii, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy dan
Al-Kalimuth Thayyib, karya Ibnu Taimiyyah.
Oke
Saudaraku. Itulah tadi ilmu yang saya dapatkan dan bisa saya bagikan kepada
kalian semua., semoga dapat bermanfaat dan bernilai Ibadah di mata Allah swt.
Mohon setelah membaca tinggalkan komentar anda., Sekali lagi terimah kasih atas kunjungannya...,
Subhaanakalloohumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu...,
Mohon setelah membaca tinggalkan komentar anda., Sekali lagi terimah kasih atas kunjungannya...,
Subhaanakalloohumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu...,